BACALAH DENGAN NAMA TUHANMU

SASTRA DI KAMPUNG ATORI



SASTRA DI KAMPUNG ATORI

Bagus Arif Setyawan
 
Pada suatu hari aku berada di sebuah tempat yang jauh, di pelosok negeri tepatnya. Aku di sana di tugaskan di sebuah sekolah yang berada di tengah hutan. Bangunan sekolah masih terlihat kokoh dengan tiga ruang kelas. Kelas tersebut berisi bangku dan meja serta papan tulis hitam. Aku cukup senang berada di sana. Siswaku hanya beberapa saja, kelas VII ada 7 orang, VII ada 6 orang dan IX ada 16 orang.

Mereka sangat antuas dalam belajar, terlihat dengan semangat mereka datang pagi-pagi ke sekolah. Mereka menungguku, hatiku terenyuh melihatnya. Semangat yang tak pernah aku lihat di tempat dulu aku bersekolah. Aku yang dulu hanya datang dan duduk diam di sekolah. Aku menyadari mereka ingin sekali bisa membaca dan mengetahui dunia luar selain tempat itu. Andai aku bisa membawa mereka dengan membuat mereka dapat membaca. Akan tetapi, ketiadaan buku bacaan membuat semua itu membuatku semakin sedih.

Pendidikan yang dirindukan, pendidikan orang-orang yang tersayang. Itulah hal yang harus kita renungkan bersama. Bantulah mereka dengan memberikan semangat dan doa. Bagi kamu siswa yang belajar di sekolah belajarlah dengan sungguh-sungguh. Di tempatku yang di sana, belajar sungguh mahal harganya. Dengan semangat siswa datang tiap pagi, meskipun mereka masih tak mampu belajar seperti kalian di kota.

Berbicara tentang membelajarkan sastra di sana, sungguh membuat hati semakin miris. Pasalnya kurangnya buku bacaan dan guru yang mengerti tentang sastra. Andai di sana ada berbagai bacaan sastra yang bisa diadakan mungkin mereka akan menjadi pembelajar yang baik. Andai aku bisa kembali ke tempat kumengabdi yang hanya satu tahun yang lalu, mungkin aku bisa mengubah mereka menjadi pembelajar yang baik dengan kemampuan dan pengetahuanku.

Tempat pengabdianku dulu berada di kampong Atori, Distrik Kokoda Utara, Kabupaten Teminabuan, Provinsi Sorong Selatan. Sungguh pengalaman yang tak pernah bisa dilupakan bisa berada di sana, mendidik generasi bangsa. Andai kalian ingin menjadi sepertiku segera lulus kuliah dan daftarkan diri kalian di program SM-3T Dikti Indonesia. Program yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Program yang menggugah dan mengetuk hati nurani kita untuk bangkit dan bertindak nyata dalam dunia pendidikan.

Sastra di sana masih belum dijamah. Andai di sana kita berbicara tentang sastra maka banyak sekali hal yang akan kita temui. Akan tetapi kurangnya buku bacaan dan pengetahuan guru dalam bidang ini membuat pembelajar sastra hanya terpacu pada buku teks yang diberi oleh pemerintah pusat. Buku itu hanya 5 buah saja tidak lebih perkelas. Sungguh miris bukan, andai aku bisa kembali ke sana akan kubawa berbagai buku bacaan tentang sastra, mulai dari kumpulan cerpen, novel, dan roman-roman yang ada. Hal yang lebih penting adalah diri sendiri yang ada di sana menemani mereka dalam belajar sastra.

Foto yang nampak merupakan foto siswaku yang berada di SMPN Kokoda Utara. Murid yang aku sayangi dan rindukan.

Sign up here with your email address to receive updates from this blog in your inbox.

0 Response to "SASTRA DI KAMPUNG ATORI "

Posting Komentar