Di Manggarai sebenarnya
banyak cerita rakyat, legenda, atau mitos yang dapat dijadikan bahan
pembelajaran. Asal usul Ulumbu, Asal usul Komodo (Ora), Cerita Kerajaan Wae
Rebo, Cerita Putri Kerajaan Todo, Asal Usul Tari Caci (ada unsur nyanyian
puisi), dan lain-lain.
Semua cerita yang
seharusnya dapat disajikan dalam pembelajaran tergeser oleh cerita-cerita dari
daerah lain yang di bawa oleh buku teks pemerintah. Cerita-cerita dan puisi
yang ada di Manggarai setahu saya tidak ada sumber tertulis yang pasti. Semua
masih berkembang secara lisan. Saya sendiri mendapatkan cerita tentang Putri
Kerajaan Todo dari juru kunci saat saya mengunjungi Rumah Adat Todo. Saya
mendapat cerita tentang kelahiran Ora (Komodo) dari ranger yang mendampingi rombongan saya mengelilingi Pulau Rinca.
Seperti yang kita tahu kekurangan
cerita yang berkembang secara lisan adalah munculnya berbagai versi. Saya
pernah mencoba menanyakan tentang asal usul Ulumbu kepada siswa saat saya
mengajar karena kebetulan sekolah saya berdekatan dengan Ulumbu. Namun yang
terjadi adalah perdebatan antar siswa karena adanya perbedaan versi. Ketika
saya menanyakan kepada guru-guru di ruang guru hasilnya sama saja memindah
tempat perdebatan.
Saya berharap
cerita-cerita dan karya sastra seperti puisi-puisi yang diteriakan saat
menarikan Tari Caci dapat diteliti dan disajikan kepada siswa. Karena tradisi
lisan dapat hilang dan menurut saya itu merupakan kerugian bagi Indonesia. Karena kehilangan budaya sama dengan kehilangan jati diri
0 Response to "Ceritakanlah Manggarai"
Posting Komentar